Radang sendi atau arthritis diketahui lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Data yang dimiliki Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan 1 dari 4 wanita didiagnosa mengalami arthritis, lebih banyak daripada pria yang hanya 1 dari 5.

Hal ini dikarenakan hormon berpengaruh terhadap sistem imun, dimana sebagian besar penyebab arthritis pada wanita adalah penyakit otoimun seperti lupus dan rematik. Secara singkat, wanita memang lebih kebal terhadap penyakit infeksi.”Karena sistem imun mereka lebih cepat bereaksi daripada pria, penyakit infeksi akan sulit menyerang wanita. Tapi hal ini juga membuat sistem imun mereka sedikit lebih gila dan dapat menyerang tubuh mereka sendiri.

Sejatinya tidak ada perbedaan yang berarti dalam kasus radang sendi. Osteoarthritis contohnya, bisa menyerang siapa saja baik pria maupun wanita. Faktor resiko terbesar penyakit ini ada pada usia, berat badan serta trauma yang didapat ketika berolahraga.

 

Rheumatoid memang memiliki resiko 3 kali lipat lebih besar pada wanita. Namun radang sendi lain seperti gout atau goutry arthritis lebih umum ditemui pada pria, terutama yang sudah berusia lanjut.

 

“Ada ratusan jenis arthtritis di dunia kesehatan. Sebagian lebih mudah menyerang wanita, sebagian lagi lebih mudah menyerang pria. Namun tingkat parahnya tidak ditentukan dengan jenis kelamin, tapi faktor resiko lain seperti usia dan gaya hidup”.