Latihan keras memang sangat penting untuk membentuk otot tubuh. Namun ada saatnya tubuh memerlukan istirahat agar tidak overtraining. Bagaimana tanda-tanda tubuh yang mengalami kelelahan? Lantaran ingin segera mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan, Anda memprogram latihan Anda setiap hari dan sangat intens. Memang, latihan adalah kunci utama membentuk tubuh berotot.
Namun, latihan keras setiap hari ternyata juga berbahaya bagi tubuh Anda. Jika demikian, maka potensi cedera juga akan semakin tinggi. Mengapa? Nyeri yang terjadi, terlebih setelah latihan adalah hal wajar dalam dunia fitnes. Namun jika terlalu lama rasa nyeri yang dialami, bisa jadi itu adalah tanda -tanda Anda mengalami cedera.
Karena itu, Anda membutuhkan istirahat agar tidak mengalami overtraining. Karena jika overtraining maka tubuh Anda akan rentan dengan cedera. Lalu kapan saatnya Anda beristirahat? Berikut beberapa tanda bahwa tubuh Anda meminta istirahat.
TUBUH YANG TERLALU SAKIT
Sebuah hal yang normal apabila otot tubuh Anda terasa nyeri setelah latihan, terlebih jika Anda baru saja menjalani latihan yang intens atau ketika baru memulai program latihan. Tapi jika Anda telah terbiasa melakukan latihan, rasa sakit tersebut perlahan akan menurun.
Rasa nyeri ini biasa disebut dengan delayed onset muscle soreness (doms). DOMS biasanya akan terjadi 24-78 jam setelah latihan. Apabila nyeri masih sangat menyakitkan lebih dari waktu tersebut, bisa jadi Anda mengalami overtraining.
Menurut studi yang dilakukan di Rice University, nyeri otot yang berkelanjutan, sakit lebih sering, atau cedera adalah gejala fisik dari overtraining. Apabila Anda merasakan hal seperti ini, saat inilah tubuh Anda mengisyaratkan bahwa harus istirahat.
SERING MELAMUN
Terlalu sering murung, depresi, dan kelelahan juga merupakan salah satu indikasi bahwa Anda mengalami overtraining. Mungkin banyak dari Anda pernah mendengar bahwa dengan melakukan latihan atau olahraga rutin dapat membangkitkan mood Anda. Ini dikarenakan olahraga dapat melepaskan endorfin, yaitu zat kimia yang dapat melawan stres dan meningkatkan perasaan senang.
Namun, pelepasan endorfin ini juga disertai dengan hormon kortisol, yaitu hormon stres. Jika kadar kortisol tetap tinggi, maka akan mengganggu kesehatan mental.
DETAK JANTUNG ANDA TIDAK NORMAL
Salah satu cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda mengalami overtraining atau tidak adalah dengan memeriksa detak jantung Anda. Cara ini dapat Anda lakukan ketika pagi hari. Jika di atas normal, maka sebaiknya tubuh Anda istirahatkan dulu dari latihan. Inilah salah satu cara menilai apakah tubuh Anda siap atau tidak untuk berolahraga.
Selain itu, Rice University juga menyebutkan bahwa denyut jantung yang lebih rendah dari normal dapat menunjukkan indikasi overtraining.
PERHATIKAN WARNA URINE ANDA
Sangat penting menjaga tubuh kita tetap terhidrasi dengan baik ketika olahraga. Namun sayangnya, tidak jarang yang memulai olahraga dalam kondisi dehidrasi. Melihat warna urine adalah salah satu cara mudah apakah tubuh Anda dehidrasi atau tidak ketika olahraga. Dan urine dengan warna kuning gelap adalah indikasi bahwa Anda kekurangan cairan.
Banyak penyebabnya, salah satunya adalah ketika bangun pagi hari tidak minum apa-apa tapi mengkonsumsi kopi. Padahal, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit bagi tubuh untuk pulih dari dehidrasi ringan. Minum air yang cukup akan membantu mencegah Anda dari overtraining dan menjaga proses pemulihan otot tubuh Anda.